Diamku membuatku meneteskan air mata.
Air mata yang selalu menetes.
Kala melihat kau tertawa dengannya.
Diamku membuatku menahan perih.
Menahan perih walau bersamamu.
Kala kau bercerita padaku tentangnya.
Diamku akhirnya harus membuatku terlatih.
Terlatih untuk tak lagi meneteskan air mata ini.
Air mata yang begitu bodohnya menangisi dirimu.
Mengapa kau harus menjadikanku perantara?
Mengapa tak sekalian saja kau jadikanku tempat curahanmu?
Kala kau telah menghabiskan hari indahmu dengannya.
Mengapa kau tak bilang saja dari awal pertemuan kita?
Kalau kau hanya ingin memintaku untuk berkenalan dengannya.
Hingga aku tak harus merasakan ini.
Rasa yang membuat sebagian jiwaku hancur.
Hancur... kala kau telah bersamanya.
Dan meninggalkan diriku bersama dengan perih yang kau berikan.
••••••••••••••••••••••••••••••
Hae, buat pengunjung
Post pertama saya ini, asli puisi buatan saya.
For ur information, tulisan di 👆aka tulisan sok puitis aka puisi itu juga di post di lapak dunia oren saya (wattpad)
Sebenernya yaa, saya sudah punya blog sebelumnya tapi... lupa akses masuknya pake alamat email apa, soalnya buat pas SD dan terbengkalai. Jadilahh, blog Fee's Galleries ini hihi😇😁
5.23 PM
20 Sept 16