Selasa, 22 November 2016

Four Years Ago

Four Years Ago


(Drabble)

"Hh... apa yang ingin kau lakukan?"

Aku tertawa kecil mendengar pertanyaan itu. Dia, gadis yang kucintai empat tahun yang lalu. Dan dia, gadis yang juga menolakku dengan berbagai macam alasan empat tahun yang lalu.

"Bukankah kau sudah tahu apa yang akan terjadi, eum?"

Kulihat dirinya yang kini tengah menatapku dengan pandangan memohon. Sungguh, aku sejujurnya tak sanggup untuk melakukan ini, karena aku masih mencintainya walaupun tak seperti empat tahun yang lalu. Tetapi, rasa kecewa diriku padanya mengalahkan rasa cinta ini.

"Jangan sakiti aku! Apa yang kau inginkan dariku? Jika kau menginginkan uang, akan kuberikan! Berapapun yang kau minta!"

Ck, tidakkah ia menyadari apa yang telah terjadi. Aku sama sekali tidak butuh uang. Mau seisi duniapun, aku tidak menginginkan itu darinya.

Aku teringat kejadian empat tahun yang lalu kala aku dan dia berada di bangku sekolah. Setiap pagi selalu kubawakan sekotak nasi untuknya dan setiap pagi itulah ia selalu membuang apa yang kuberikan padanya. Tak hanya itu, bahkan ia selalu mencaci maki diriku kala aku berusaha untuk dekat dengannya.

Empat tahun yang lalu, aku sadar bahwa diriku terlalu bodoh. Dan setelah penantian panjang, akhirnya aku bertemu kembali dengannya. Fee yang cantik itu tak mengenali diriku.

"Siapa kau sebenarnya dan apa salahku? Kumohon jawab pertanyaanku!"

Aku menghela napasku dan berkata, "Mungkin kau akan tak percaya ini, aku Dave."

Saat itu juga aku melihatnya terkejut dan menggelengkan kepalanya pelan. Aku berjalan mendekatinya, mencondongkan benda mengkilap yang sedari tadi kupegang ke arahnya.

"Selamat tinggal, Fee yang malang."

•••••••••••••••••••••••••••••••

Haee, gimana drabble di atas buatan saya itu? Mystery gimana itu yak wkwk. Btw, drabble ini bisa buat aku dapet pulsa gratis  pas salah satu grup kepenulisan ngadain event kecil2an gitu wkwk.
Oh ya drabblenya boleh dipake kalo mau tapi tulis nama pengarangnya yupz😂

xoxo,

Febiemel

Selasa, 20 September 2016

Diam

Diam


Diamku membuatku meneteskan air mata.
Air mata yang selalu menetes.
Kala melihat kau tertawa dengannya.

Diamku membuatku menahan perih.
Menahan perih walau bersamamu.
Kala kau bercerita padaku tentangnya.

Diamku akhirnya harus membuatku terlatih.
Terlatih untuk tak lagi meneteskan air mata ini.
Air mata yang begitu bodohnya menangisi dirimu.

Mengapa kau harus menjadikanku perantara?
Mengapa tak sekalian saja kau jadikanku tempat curahanmu?
Kala kau telah menghabiskan hari indahmu dengannya.

Mengapa kau tak bilang saja dari awal pertemuan kita?
Kalau kau hanya ingin memintaku untuk berkenalan dengannya.
Hingga aku tak harus merasakan ini.

Rasa yang membuat sebagian jiwaku hancur.
Hancur... kala kau telah bersamanya.
Dan meninggalkan diriku bersama dengan perih yang kau berikan.


••••••••••••••••••••••••••••••

Hae, buat pengunjung yang mungkin nyasar baruku. Kenalin, nama saya Febie but kalian cukup panggil saya Fee. Alasan buat ini blog karenaaa tutt tutt kalian gak perlu tau hihi.
Post pertama saya ini, asli puisi buatan saya. apa lo gak percaya?
For ur information, tulisan di 👆aka tulisan sok puitis aka puisi itu juga di post di lapak dunia oren saya  (wattpad) btw, kuyy follow my watty : fee_ly
Sebenernya yaa, saya sudah punya blog sebelumnya tapi... lupa akses masuknya pake alamat email apa, soalnya buat pas SD dan terbengkalai. Jadilahh, blog Fee's Galleries ini hihi😇😁

Okay, sekian cuap cuap gaje dari saya.

5.23 PM
20 Sept 16